Tips Induksi, Deepening Dan Trance Dalam Hypnosis
Tips induksi dalam menghadapi suyet/ klien dalam aneka macam kondisi. Klien tiba dalam segala bentuk dan ukuran yang berbeda dengan banyak tipe kepribadian yang berbeda. Di bawah ini yaitu daftar ibarat yang dianjurkan oleh Havens dan Walters dalam "Hypnotherapy Scripts" yang oleh cara yaitu teks yang luar biasa, untuk menentukan jenis induksi untuk klien tertentu menurut pengalaman sebelumnya dengan klien trans, dan kepribadian.
Kategori I Jika klien Anda belum pernah mengalami trans sebelum dan sepertinya cukup santai dan koperasi, gunakan Standar Dasar Hypnotic Induction.
Kategori II Jika klien Anda yaitu kompulsif, kaku atau sangat dikontrol, gunakan Confusion Induction.
Kategori III Jika klien Anda gelisah, takut atau terganggu, gunakan Conversational Induction.
Kategori IV Jika klien Anda yaitu sedikit cemas dan ruangan yang berisik, gunakan Naturalistik Induksi.
Kategori V Jika klien Anda mengalami hipnosis sebelumnya dan pengalaman yang positif, memakai Revivification Induction.
Kategori VI Jika klien Anda belum pernah mengalami proses hipnotis formal, tetapi sanggup mengingat mengalami trans-negara ibarat di beberapa situasi (misalnya jogging, meditasi, mengemudi), memakai Induksi Simulasi.
Kategori VII Jika klien Anda mencari demonstrasi kekuatan hipnosis untuk meyakinkan, atau bukti bahwa hal itu sanggup dan akan membantu, gunakan Arm Levitation or Eye Closure Ratification Induction.
Kategori VIII Jika klien Anda yaitu subjek yang berpengalaman yang bersedia dan bisa masuk trance dengan mudah, gunakan Brief Induksi.
Kategori IX Jika tujuan Anda yaitu untuk membantu orang berguru bagaimana memakai self hypnosis, memakai Proses Pelatihan Self Hypnosis.
DEEPENING DAN ISOLASI
Ada banyak sekali teknik deepening dan isolasi. Untuk mempermudah penggunaannya maka saya menggabung kedua teknik ini menjadi satu. Dengan teknik dalam buku ini maka anda bisa mempelajari satu teknik yang memiliki fungsi ganda yaitu memperdalam trance dan mengurangi gangguan dari lingkungan luar.
TANGAN JATUH
Tekinik Tangan Jatuh memiliki banyak sekali fungsi antara lain untuk melihat kedalaman trance klien, memastikan klien mengerti cara mengistirahatkan tubuhnya, sebagai sarana deepening yang baik. Contoh yang saya pakai yaitu klien dalam keadaan duduk. Pegang tangan klien dan angkat, goyangkan kemudian jatuhkan.
Ulangi terus proses ini hingga tangan klien jatuh terkulai lemas ke bawah. Anda bisa melaksanakan teknik ini pada salah satu atau kedua tangan klien secara bergantian. Gunakan kalimat :
Biarkan tangan anda lemas tanpa tenaga
Saya angkat tangan anda (angkat dan goyangkan lembut tangan klien)
Anda hanya memperhatikan kata-kata saya
Nanti ketika saya jatuhkan tangan anda, biarkan tangan anda jatuh terkulai lemas tanpa tenaga Terkulai lemas ibarat kain yang basah
Dan ketika tangan anda menyentuh pangkuan anda, anda masuki alam tidur sepuluh kali lebih lelap dari sebelumnya (jatuhkan tangan klien)
Tidurlah lebih lelap dari sebelumnya
Semakin lelap, semakin lelap
Klien yang sudah mencapai trance terlihat dari gerakan tangannya yang lemas tanpa tenaga ketika anda jatuhkan. Sedangkan jika gerakan jatuh tangan klien secara perlahan-lahan atau bahkan cenderung ibarat ditahan berarti klien belum mencapai trance atau kurang memahami kalimat anda, untuk itu ulangi terus teknik ini untuk mengajarkan klien mengistirahatkan tubuhnya sehingga memudahlkan proses menuju trance
ANGKA RELAKSASI
Teknik Angka Relaksasi memakai kebalikan dari terminasi.
Dalam terminasi pada umumnya dipakai hitungan angka naik untuk kembali ke kesadaran normal sedangkan untuk melaksanakan deepening kita bisa memakai hitungan mundur sebagaimana teladan di baawah ini.
Saya hitung mundur dari tiga, dua dan satu
Pada tiap hitungan mundur anda masuki alam tidur yang jauh lebih dalam, lebih nyenyak dari sebelumnya Satu, Masuki alam tidur SERATUS KALI lebih lelap, lebih dalam dari sebelumnya Semakin lelap, semakin dalam
Dua, Masuki alam tidur SERATUS KALI lebih lelap, lebih dalam dari sebelumnya Semakin lelap, semakin dalam
Tiga, Masuki alam tid r SERATUS KALI lebih lelap dari sebelumnya Tidur lelap dengan tetap mendengar bunyi saya
Suara lain selain bunyi saya hanya membuat anda semakin lelap, semakin lelap
TRANCE
"Indikator TRANCE"
Ada dua kategori indikator trance yang umumnya ditemui dalam setiap proses hipnosis: indikasi sikap dan indikasi emosional. Keduanya saling mempengaruhi dan membuat bukti fisik yang sanggup dilihat oleh mata telanjang asalkan Anda tahu harus melihat kemana. Karena minimnya gerakan tubuh dari subyek, maka Anda perlu berbagi kemampuan observasi Anda, sebagaimana terus mengingatkan diri bahwa setiap orang memperlihatkan respon yang berbeda-beda.Berikut yaitu daftar hal-hal yang perlu Anda perhatikan. Sambil membaca, coba ingat baik-baik pengalaman hipnosis Anda di halaman sebelumnya.
Terfokus, nyaman, gerakan tubuh minim. Subyek terlihat berada dalam kondisi yang begitu rileks, sekalipun perhatiannya terfokus pada sebuah titik yang sudah disepakati ataupun bunyi sang hipnotis. Bola mata tidak bergerak sebebas biasanya, seakan-akan terkunci dan terlihat kering. Ukuran pupil subyek, yakni potongan hitam di tengah bola matanya, cenderung berubah membesar seiring mereka rileks, masuk ke dalam trance.
Kelopak mata berkedut, bergerak layu. Ini dimulai dengan perubahan refleks kedipan mata, semakin melambat hingga alhasil nyaris tidak berkedip sama sekali atau disebut mengalami proses katalepsi. Bila ini terjadi, arahkan klien untuk menutup matanya semoga sanggup merasa nyaman dan meluncur ke trance yang lebih dalam.
Fitur wajah mengendur. Kulit dan struktur wajah klien akan berubah menjadi lebih mengendur, simetris dan seimbang, ibarat seseorang yang sedang tidur. Kadang klien juga mengalami kedutan otomatis pada otot wajah mereka sebagai indikator tubuhnya sedang melaksanakan proses relaksasi.
Lambat atau tidak bisa menjawab. Ini sangat umum terjadi jika klien berada pada tingkat trance yang dalam. Mulai dari membutuhkan waktu usang untuk merespon, hingga tidak bisa dikejutkan oleh suara-suara yang keras. Satu hal lain yang terkait yaitu klien sering melaksanakan refleks menelan udara atau liur lebih banyak daripada biasanya.
Perubahan warna dan suhu tubuh menurun. Ini cukup halus, namun sanggup dideteksi dengan baik. Ketika klien masuk dalam trance, darah mengalir lebih bebas sehingga kulit terlihat lebih berwarna atau gelap, terutama di potongan tangan dan wajah. Kadang kebalikannya terjadi, kulit menjadi lebih pucat alasannya yaitu darah melalui pembuluh itu terlalu cepat. Kedua respon ini normal dan sanggup terjadi bergantian.
Denyut nadi melambat. Hal ini sanggup diamati tanpa perlu menyentuh klien, yakni memperhatikan denyutan halus yang ada di sisi leher di bawah dagunya. Pada saat-saat tertentu, denyut tersebut sanggup sejenak meningkat kecepatannya, khususnya apabila klien sedang mengalami imajinasi yang melibatkan ketegangan, semangat, atau rasa takut.
Trance Level Test
Trance level test yaitu pengamatan hypnotist untuk mengetahui gelombang otak yang aktif pada klien ketika proses hypnosis sehingga hypnotist bisa melaksanakan langkah-langkah yang seharusnya diambil. Trance level test merupakan potongan sangat penting yang harus dikuasai sebelum mempelajari urutan proses hypnosis. Dengan penguasaan trance level test yang baik kita bisa melihat klien ketika masih sadar, trance, “pura-pura” trance, atau bahkan tertidur.
Berikut ini yaitu ciri-ciri klien ketika mengalami aneka macam gelombang :
1. Gelombang Beta
キ Mata mulai tertutup
キ Kelopak mata berkedip-kedip
キ Klien mengikuti isyarat hypnotist
キ Pernapasan dada
2. Gelombang Alpha
キ Kelopak mata damai ( fatwa niscaya )
キ Relaksasi persendian tangan, kaki dan leher
キ Pernapasan dada ( pelan dan dalam )
キ Mampu mendapatkan citra mental yang diberikan hypnotist dengan lebih jelas
3. Gelombang Theta
キ Pernapasan perut ( fatwa niscaya )
キ Relaksasi pada rahang ( terbuka )
キ Mata dan hidung mengeluarkan cairan bening (jarang terjadi)
キ Terlihat ibarat orang tertidur pulas tetapi bisa merespon kalimat dari hypnotist dengan lebih baik
キ Pada Theta yang sangat dalam klien bisa mempertahankan trance dengan mata terbuka / somnambulisme
キ Terjadi kemampuan mengingat yang berkembang sangat pesat / hipermnesia
4. Gelombang Delta
キ Laporan terputus
キ Tidur sesungguhnya
Seringkali terdapat tanda-tanda REM (Rapid Eye Movement) yaitu kelopak mata klien bergetar dengan sangat cepat. Keadaan REM biasanya terjadi ketika klien berada di perbatasan Beta dan Alpha atau sudah dalam kondisi trance ketika klien mengalami luapan emosi yang sangat kuat, lakukan deepening untuk mengatasinya.
Kesalahan dalam pengamatan trance level test bisa menimbulkan klien terlepas dari keadaan hypnosis dan tentu saja menjadikan kegagalan dalam pelaksanaan hypnosis.
Trance hypnosis bisa dicapai dengan aneka macam cara. Dari Beta gelombang otak bisa diturunkan menuju Alpha, Theta bahkan Delta maka sebaliknya dari gelombang Delta kita bisa menaikkan menuju Theta, Alpha maupun Beta.