Belajar Hypnotis Yang Dahsyat: Pra Dan Induksi

PRA INDUKSI  

Pra induksi merupakan tahap pertama dalam proses hypnosis dan   merupakan faktor penentu keberhasilan hypnosis yang sangat penting. Pra   induksi menyangkut kesan pertama yang kita tampilkan pada calon klien.   Kesan  yang kita tampilkan pada “pandangan pertama” harus memberikan   kesan bahwa kita yaitu seseorang dengan kemampuan yang cukup   mumpuni biar bisa dipercaya sebagai sebagai juru hypnosis.  

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani pra induksi   antara lain :  
  
  • Cara berpakaian dan berperilaku  
  • Keahlian mengomunikasikan pendapat  
  • Cara bicara dan gerakan yang alami dan luwes  
  • Berikan pengetahuan hypnosis yang cukup pada klien  
  • Hindari gerakan atau tindakan yang berlebihan  

Kegagalan dalan menjalankan proses pra induksi sangat merugikan   hypnotist alasannya yaitu kepercayaan calon klien di bentuk pada tahap ini. Jika   calon klien tidak memperlihatkan perhatian dan kepercayaannya pada   hypnotist maka tahap selanjutnya (induksi) tidak akan berjalan lancar   sebagaimana mestinya. Pra induksi merupakan tahapan yang sangat alami   sehingga senyuman atau bahkan gerakan tubuh yang tidak kita sadari   sekalipun bisa memunculkan gambaran tertentu di benak calon klien.  

Dalam pra induksi, kita bisa menerapkan prinsip yang disebut 5 YES.  
Prinsip 5 YES sangat penting untuk menguji apakah calon klien benar-  benar bersedia untuk masuk dalam proses hypnosis yang lebih lanjut.  

Prinsip 5 YES dikatakan berhasil ketika calon klien memperlihatkan lima respon   kasatmata berturut-turut atau bahkan lebih terhadap hypnotist.   

Jika 5 YES terpenuhi maka proses selanjutnya berupa pemberian   induksi bisa segera diberikan pada calon klien.  

INDUKSI 

INDUKSI VERBA

Induksi merupakan serangkaian proses yang digunakan hypnotist   untuk membantu klien mencapai trance. Pada setiap kalimat yang dipakai   dalam induksi, hypnotist harus memastikan bahwa klien sudah memahami   maksud dari induksi tersebut. Untuk memastikan klien dalam keadaan   memahami kalimat induksi mapun hal-hal lain dalam induksi maka hypnotis   harus selalui menanyakan kepada klien apakah klien sudah paham ataukah   belum. Hypnotis harus memilih respon klien untuk tanggapan ya dan   tidak ( anggukan, gelengan kepala, gerakan jari tertentu dll) sehingga   tidak mengganggu trance klien.  

Induksi lisan yaitu modal dasar bagi anda untuk menguasai semua   cabang hypnosis. Bahkan induksi lisan ini sering bisa dijadikan “senjata   pamungkas” pada klien yang sangat sulit mendapatkan jenis induksi yang lain.   Dengan kemampuan induksi lisan yang baik maka kualitas anda sebagai   praktisi hypnosis sudah semakin maju.  

Induksi lisan membutuhkan kesabaran dalam pemakaiannya tetapi   meninggalkan rasa nyaman yang mendalam bagi klien. Klien yang terbiasa   mendapatkan induksi lisan bahkan lebih mudah melaksanakan Self Hypnosis   (hypnosis pribadi) tanpa santunan orang lain.  

TEKNIK DASAR INDUKSI  

Seperti yang anda ketahui, sebelum menginduksi suyet kita harus melaksanakan Pra-Induksi secara baik dan benar. Induksi akan gagal bila dalam proses Pra-Induksi tidak  berjalan dengan baik. Oleh alasannya yaitu itu, saya sarankan biar anda benar-benar menguasai  tahap Pra-Induksi sebelum anda mempelajari teknik induksi. 

Aturan-aturan Induksi  

1. Aturan pertama yaitu TIDAK ADA ATURAN. Semua tergantung dengan situasi dan  kondisi ketika hipnosis dilakukan. Ingat, situasi yang mengendalikan tindakan yang diambil  oleh hipnotis. Jangan pernah terpaku dengan script yang anda hafal. 

2. Sukses menghasilkan sukses berikutnya. Maksudnya yaitu jikalau suyet memberikan  respon terhadap apa yang kita katakan, maka gunakan hal ini sebagai acuan/patokan  untuk tahap berikutnya. 

3. Seorang hipnotis dituntut tetap percaya diri dan bisa menyesuaikan diri dengan situasi.  Misalnya, jikalau induksi tidak berjalan semestinya, anda harus tetap sanggup mengendalikan  situasi dengan baik. Anda dituntut untuk tetap santai dan tidak tegang dan mencoba  teknik induksi lain kepada suyet tanpa memberitahu suyet apa yang terjadi. 

4. Pastikan sugesti anda terperinci dan tegas. 

5. Nada, volume, intonasi, tekanan, dan jeda pada sugesti sangat penting. Bandingkan  kalimat berikut : "Tangan anda terkunci rapat dan sangat melekat, anda berusaha  membukanya namun terkunci rapat" dengan "Tangan anda TERKUNCI RAPAT dan  sangat MELEKAT, anda berusaha membukanya namun TERKUNCI RAPAT" 

6. Berikan sugesti yang melibatkan banyak indera. Sebab, setiap orang mempunyai  kemampuan mendapatkan informasi yang berbeda. Ada yang unggul pada Visual  (penglihatan), Auditori(pendengaran), dan Kinestetik (gerak). Untuk membedakannya  tidaklah mudah, maka sugesti yang anda berikan harus meliputi banyak indera. 

7. Manfaatkan segala respon kasatmata yang tampak dari suyet. Misalnya, jikalau suyet  mengedipkan matanya, buatlah seakan-akan memang itu yang dibutuhkan terjadi, jadi  anda sanggup menambahkan respon tersebut ke dalam sugesti anda. 

8. Untuk mengoptimalkan sugesti anda, ulangilah terus menerus sugesti yang sama.  Sebab, pongulangan sugesti sanggup memastikan pikiran suyet secara benar dan efeknya  sugesti tersebut menjadi lebih kuat. 

9. Jangan pernah memakai kata-kata "canggih" yang sanggup membingungkan  suyet. Pemilihan kata canggih sanggup disalah mengerti oleh suyet. 

10. Jangan pernah mengakibatkan induksi sebagai kontes. Maksudnya yaitu jangan  pernah menciptakan suyet merasa tertantang oleh kita. Contoh sugesti yang salah yaitu "  Saya akan menciptakan anda terhipnosis walaupun anda menolak." Dengan begitu, suyet  akan merasa tertantang dan akan sulit dihipnosis. 

Teknik-Teknik Dasar Induksi 

Ada enam teknik dasar induksi pada umumnya. Anda harus memakai uji  sugestibilitas sebelum melaksanakan induksi biar anda tahu, suyet termasuk tipe sulit,  moderat, atau mudah terhipnosis. Sebab, teknik-teknik dasar tersebut mempunyai  kaitan bersahabat dengan tipe suyet. Sebelumnya, saya belum bisa memperlihatkan contoh script  pada teknik-teknik dasar ini. Saya akan menjelaskannya terlebih dahulu dan pada pekan  mendatang saya akan melampirkan contoh scriptnya. 

Enam teknik dasar induksi antara lain : 

1. Teknik Eye Fixation (Fiksasi Mata) 

Dengan teknik ini, suyet diminta untuk berkonsentrasi pada sebuah objek benda dengan  fokus terus dengan objek tersebut. Objek yang bisa digunakan yaitu satu titik pandang,  ujung jari telunjuk, cahaya, atau apa saja yang bisa menciptakan suyet terfokus. Dengan  fokus pada objek tersebut, mata suyet akan lelah. Teknik ini memanfaatkan kebosanan  pada pikiran sadar dan lengah. 

2. Teknik Relaxation or Fatigue of Nervous System (Relaksasi atau  Kelelahan Sistem Saraf) 

Semua teknik induksi dasarnya yaitu menciptakan suyet mencicipi rileks yang dalam. Pada  teknik ini, suyet diminta untuk merilekskan seluruh tubuhnya. Mulai dari kepala, bahu,  badan, tangan, kaki, sampai ujung kaki. Dengan demikian tubuh akan benar-benar rileks. 

3. Teknik Mental Confusion (Membingungkan Pikiran)  Teknik ini memanfaatkan kebingungan pada pikiran sadar suyet sehingga pikiran sadar  suyet lengah dan suyet masuk ke dalam kondisi trance. Saat sibuk mengartikan makna  dari ucapan hipnotis (ucapannya memang dibentuk untuk membingungkan suyet), pikiran  sadar suyet menjadi lengah. Cara lain yaitu dengan menginput banyak informasi secara  berlebihan sehingga pikiran sadar kebanjiran informasi. 

4. Teknik Mental Misdiretion (Menyesatkan Pikiran)  Teknik ini biasanya digabung dengan Uji Sugestibilitas. Teknik ini memanfaatkan respon  fisik suyet terhadap yang diimajinasikan. Contohnya pada Hand Locking Test, pada uji  sugestibilitas ini biasanya pribadi dikonversikan ke dalam hipnosis. Suyet diminta  untuk menggerakkan mata ke atas ke arah ubun-ubun dalam keadaan terpenjam dan  disugestikan bahwa mata suyet terkunci rapat. 

5. Teknik Loss of Equilibrium (Kehilangan Keseimbangan)  Ini yaitu teknik induksi dengan cara menggoyang-goyangkan tubuh suyet biar masuk ke  dalam trance. Ilustrasinya yaitu ibu yang menidurkan anaknya dengan mengayun-ayun  si anak. Teknik ini biasanya memakai dingklik goyang atau yang bisa menciptakan tubuh  suyet goyang. 

6. Teknik Shock to Nervous System (Kejutan pada Sistem Saraf)  Teknik ini biasanya digabungkan dengan teknik induksi lain. Intinya yaitu pertama,  anda harus menciptakan pikiran sadar suyet bosan dan lengah. Kedua, menciptakan pikiran  sadar "kaget" atau terkejut. Caranya yaitu dengan menciptakan kejutan yang tak disangka  oleh suyet. Bisa dengan jentikan jari atau tepukan tangan secara mendadak. Kejutan dapat  menciptakan gerbang pikiran bawah sadar terbuka sementara. Oleh alasannya yaitu itu, kita harus  sanggup memanfaatkannya dengan baik. Contoh sederhana yaitu menyerupai ini, pada ketika kita  bertepuk tangan (mengagetkan suyet) kita berkata : "TIDUR NYENYAK". Maka dengan  impulsif suyet melaksanakan apa yang kita ucapkan. Teknik ini biasanya termasuk teknik  induksi cepat. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel